Minggu, 20 Maret 2011

SMS Promosi Ganggu Privacy Pemilik Ponsel

Kediri, Hapra Indonesia - Seseorang memutuskan untuk menggunakan ponsel dengan nomor pilihannya, tentu dimaksud untuk keperluan komunikasi dengan sanak keluarga atau keluarga dan kerabat. Pesan singkat (SMS) mempunyai arti penting dalam komunikasi sebagai pengganti Pager (Radio Panggil) yang sebelumnya telah berjaya.
Promosi berupa penawaran konten, ikut kwis dan jenis lain hingga penawaran menjadi agen pulsa maupun penawaran barang. sering masuk ke ponsel disaat jam-jam sibuk bahkan pada saat sedang istirahat malam pun masih ada sms nongol berbasis nomor 4 digit atau lebih.
Dengan bebasnya promosi masuk ke nomor ponsel dengan sembarang waktu. menjadikan tak nyaman bagi pengguna. Tragisnya, info dari penyedia jasa selular sendiri ada yang mengirim ke pelanggan pada jam yang kurang tepat dengan info sisa pulsa atau penawaran konten.
Diantara pengiriman SMS ke pemilik Ponsel berbunyi "Layanan GRATIS kamu sgr berakhir. Ktik *805*11# di HP mu dn dapatkan BONUS Pulsa 100ribu. Honda Vario. Galaxy Tab.BB total hadiah ratusan juta rupiah" (pengirim 2805).
SMS lainnya berbunyi " PT. CENTRAL CELL CARI AGEN M-KIOS All operator V.5:4500, V10:8500, V20:18.000, V50:45rb-. INGIN GABUNG Ketik:DAFTAR#NAMA#NO.HP# Kirim sms ke 085218044448 dengan nomor pengirim SMS no 081998086223.
Untuk SMS sejenis ini saat ini semakin sering masuk ke no pemilik ponsel dengan nomor berganti-ganti. Munculnya SMS terkadang pada jam istirahat malam atau pas pada jam sebuk kerja.
Penawaran sejenis SMS tersebut (dari nomor lain) berbunyi "PENAWARAN TERBATAS ! kamera dgtal OLYMPUS SP600UZ.12MP.gres. harga resmi 3,2 jt..(cek internet) dapatkan hanya 1,5 jt.....buruan.....!
Selain itu, SMS awu-awu yang biasanya minta dibelikan pulsa 20 ribu, ada peningkatan nilai permintaan. Pesan SMS  jenis ini diantaranya berbunyi : ini bpk lg pnjm hp org tlng beliin bpk pls As 50' di No brux bpk ini 085343725677 bpk lg ada msalah di ktr polisi jgn dlu tlp/sms Nnt b[k tlp skrng penting. NO Pengirim : + 628199829224. Pengiriman    :  2011'03'08 - Pk 10:25.
Pernah menerima SMS (Short Message Service) gelap seperti itu? Rasanya lebih dari separo pemilik ponsel atau HP (handphone) di Indonesia, pernah. Entah siapa pengirimnya, dan mereka mendapat nomor-nomor ponsel kita.
Yang pasti, SMS-SMS tersebut sudah seperti teror, gara-gara waktu pengirimannya bisa kapan pun, dan bertubi-tubi pula. Jumlahnya sehari bahkan bisa sampai belasan. Singkat kata, mayoritas pemilik ponsel dan penerima SMS sampah itu sepakat bilang: "Menyebalkan!"
Gangguan SMS yang sering masuk ke nomor pemilik ponsel dengan segala jebakan, kemungkinan tak lama lagi bakal lenyap dari no ponsel yang dimiliki konsumen selular. 
Hal ini karena belum lama ini perwakilan dari Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan seluruh operator ponsel telah sepakat pada kesimpulan: SMS spam yang digunakan untuk penawaran KTA dan kartu kredit sudah meresahkan pengguna layanan telekomunikasi, dan berpotensi melanggar undang-undang telekomunikasi.
Karena itu, BRTI dan operator langsung janjian akan melakukan beberapa langkah untuk memberi efek jera kepada para pengirim SMS spam. Konkretnya, menurut anggota BRTI, Heru Sutadi, "Kami akan melakukan blocking terhadap SMS spam yang menawarkan KTA, kartu kredit, atau penawaran lainnya. Proses blokir ini akan menggunakan firewall dari sisi operator."
Menurut Heru saat pertemuan tersebut, BRTI juga bakal membahas kembali metode Sender Keeps All (SKA) dalam penetapan interkoneksi SMS yang memicu SMS gratis dan yang biasa dipakai untuk menyebar SMS sampah. 
Selebihnya, BRTI siap berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengetahui dan menyampaikan masalah penyebaran SMS KTA, terutama yang dilakukan oleh bank-bank asing.
Jadi, beneran nih bakal aman ponsel kita dari serbuan "teroris" SMS?
Sedangkan Dari Depkominfo di Jakarta, Gatot S Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi Kementerian Kominfo mengatakan "Kementerian Komunikasi dan Informatika (atau Kominfo – Red) in line dengan BRTI, dan setuju atas pelarangan tersebut. Apa yang diputuskan oleh BRTI, sudah dikonfirmasi kepada Kominfo.
"Dalam dua bulan terakhir, Kominfo menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait masalah ini. Setiap harinya ada sekitar 300 laporan masuk mengadukan soal SMS spam. "Pada saat bersamaan, laporan tersebut juga tentunya masuk ke BRTI. 
Menurut Gatot, Sebagai regulator yang menangani masalah tersebut, kemudian BRTI bertindak melarang penyebaran SMS spam. "Dasar hukum larangan ini terkait dengan Peraturan Pemerintah (Permen) Nomor 1, tahun 2009. Inti dari Permen tersebut mengatur dua hal; yakni larangan pengiriman SMS secara berulang, dan jasa layanan SMS premium." (WS)
Catatan: digali dari berbagai sumber

Jumat, 18 Maret 2011

Camat Yang Ancam Wartawan Minta Ma'af

Kediri, Hapra Indonesia - Sikap mengkriminalisasi pers telah terjadi dan hal itu di lakukan oleh seorang pejabat publik yaitu  seorang Camat di Kabupaten Kediri. Karena merasa terancam jiwanya dan merasa di lecehkan kumpulan  wartawan dari  beberapa media mingguan dan sebuah harian pada hari senin (14/2) mendatangi kantor Kecamatan Purwoasri untuk menemui Camat Herman untuk melakukan konfirmasi terkait pernyataan Camat Purwoasri tersebut yang di nilai para wartawan sebagai suatu ancaman dunia pers karena Camat Herman pada waktu itu menyatakan ancaman terkait suatu pemberitaan atau peliputan.
Kecamatan Purwoasri adalah adalah wilayah Kabupaten kediri di bagian paling utara yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Jombang. 
Sementara itu dari hasil pertemuan antara Camat Herman yang di dampingi oleh kapolsek Purwoasri Sartana dan Danramil Mulyanto dengan para wartawan yang melakukan konfirmasi dan akhirnya timbulah perdamaian pada pertemuan tersebut akhirnya Camat Herman meminta maaf secara terbuka kepada seluruh wartawan yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Camat Herman menegaskan bahwa dirinya membantah kalau telah mengeluarkan statemen yang intinya untuk "ngebuki" wartawan atau "mateni' wartawan di hadapan forum Desa Jantok tersebut.
Karena timbul permintaan maaf dari Camat tersebut akhirnya para wartawan dan LSM tersebut membubarkan diri. Namun ada hal yang menarik, menurut sumber dari kalangan wartawan Camat Herman meminta maaf kepada wartawan selaku kapasitas pribadi dan tidak terkait dengan pernyataannya tentang insiden penyebutan ngebuki atau mateni wartawan.
Pada waktu itu Camat Herman meminta maaf atas apa yang terjadi dan ikut menjaga desa Jantok untuk kondosif dan Purwoasri secara umum. 
Terakhir Camat Herman menyatakan akan menjamin keselamatan para wartawan yang akan meliput apapun di Kecamatan Purwoasri dan khususnya desa Jantok yang akan menyelenggarkan  pilkades (16/2).
Menurut salah seorang wartawan yang hadir dalam forum tersebut seperti penuturanya kepada koran harian Pelita. Kronologi kejadian tersebut menurut sumber dari kalangan wartawan, pada pertemuan forum terbuka di balai desa (12/2)  Jantok Kecamatan Purwoasri,.
Dalam acara itu di hadiri oleh Badan Permusyawaratan Desa, RT/RW, muspika Kecamatan Purwoasri  dan panitia pilkades desa Jantok. Agenda acara tersebut adalah membahas bantuan dari Pemkab Kediri berupa 80 drum lewat calon Kades yang kemudian tidak di terima oleh Pjs Kades yaitu yang di Jabat Sekdes Desa Jantok.
Pada waktu di forum itu Camat Herman mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan dan bernada provokatif yang terkesan untuk memusuhi wartawan, dengan mengeluarkan pernyataan," bagaimana kalau ada berita yang di plintir-plintir wartawan, enake di apakne? Kata Camat Herman kepada Forum yang hadir.
Karena suasana panas, para peserta forum terprovokasi dan nyetuk" gebuki ae wartawane. Tidak hanya itu ada yang bilang ",Di pateni ae" kata salah seorang warga yang lain dengan emosi.
Suasana sempat memanas karena acara tersebut di hadiri oleh beberapa LSM (Lembaga Swadaya masyarakat) dan wartawan, terjadi perdebatan dalam acara tersebut. tetapi akhirnya suasana menjadi tenang setelah beberapa orang menenangkan suasana.
Informasi yang berhasil di himpun media ini dari berbagai sumber, terjadinya kasus ini bermula dari kaitanya dengan panasnya persaingan pilihan kepala desa di Desa Jantok, dimana ada salah seorang calon Kades telah memperjuangkan dan akhirnya mendapat bantuan Pemkab Kediri berupa 80 drum aspal, yang rencananya untuk macadam sepanjang sekitar 2 km.
Calon Kades tersebut telah melobi ke pihak Pemkab Kediri, hingga turunnya bantuan aspal tersebut, namun sayang niat baik dari calon Kades tersebut di respon negatif oleh Plt kades Jantok sekarang dengan tidak menanda tangani  tangani surat penerimaan yang di sodorkan oleg Ketua BPD.
Menurut seorang sumber, Plt berpendapat proses dari cairnya bantuan aspal tersebut tidak prosedural dan bahkan camat merasa tersinggung karena merasa di langkahi tanpa pemberitahuan kepadanya.
Karena di tolak menerima bantuan maka 80 drum berisi aspal tersebut kabarnya telah di kembalikan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kediri. (Cah)

Insiden Jantok Menuai Somasi Paguyupan Wartawan

Kediri,Hapra Indonesia - Sementara itu pada hari selasa(15/2) beberapa pengurus Paguyupan wartawan Panji pewarta dan beberapa wartawan membahas terkait kasus Jantok di gedung Sekretariat di KNPI kota Kediri.
Dari hasil rapat tersebut dapat di simpulkan bahwa pihak paguyupan Panji Pewarta akan memberikan surat somasi ke Bupati Kediri dengan tembusan ke instansi terkait agar mendapat perhatian dari Bupati Kediri.
Ketua Paguyupan Panji pewarta Andhi Mahmudi kepada media ini seusai rapat mengatakan bahwa "pernyataan Camat Herman tersebut itu sifatnya umum wartawan itu bukan hanya paguyupan wartawan saja, dan kalau teman teman melakukan klarifikasi sendiri dan kemudian Camat sudah meminta maaf dan di rasa cukup" jelas Andhi.
"Saya sangat menyayangkan pernyataan Camat karena itu suatu arogansi dan pelecehan dan menghina profesi wartawan, maka Kita atas nama kelembagaan akan somasi ke Bupati Kediri” ujarnya.
Sementara itu surat resmi dari Paguyupan Panji Pewarta terkait kasus Jantok  telah di layangkan ke Bupati Kediri (22/2/11), melalui bagian umum Pemkab Kediri dengan nomor 021/skrt-pp/II/2011 dengan tembusan Kabag Humas dan protokuler. (Cah).   

Dampak Tsunami Jepang

Tiga Tahun Perekonomian Terpuruk
Hapra Indonesia - Pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden Republik Indonesia Ir Soekarno menandatanani Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) dan sampai saat ini masih kontrofersial soal dimana Supersemar yang asli tersebut berada.
Saat itu Presiden Soekarno mengadakan sidang pelantikan Kabinet Dwikora yang disempurnakan dan dikenal dengan nama "kabinet 100 menteri". Pada saat sidang dimulai, Brigadir Jendral Sabur sebagai panglima pasukan pengawal presiden' Tjakrabirawa.
Saat itu Sabur melaporkan bahwa banyak "pasukan liar" atau "pasukan tak dikenal" yang belakangan diketahui adalah Pasukan Kostrad dibawah pimpinan Mayor Jendral Kemal Idris yang bertugas menahan orang-orang yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G-30-S. 
Keberadaan PKI, menjadi momok dan berapa jumlah korban akibat munculnya PKI saat itu sehingga partai tersebut harus dibubarkan dan dilarang keberadaannya di Indonesia. 'Cap PKI' menjadikan trauma sepanjang masa.
Korban pembantaian saat itu jika dihitung secara menyeluruh, maka bisa ratusan ribu warga meninggal. Sedang beberapa waktu lalu, pada tanggal dan bulan yang sama, di Jepang yang pernah menjajah Indonesia 'Seumur Jagung' digulung badai dan memakan korban.
Sekitar pukul 14.46 waktu setempat daratan negeri Mata Hari Terbit itu digoncang gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter (SR) dan memicu datangnya bencana tsunami. 
Dalam sekejab harta benda berupa bangunan beserta isinya, sarana transportasi dan semua yang berada jangkauan tsunai digelontor henhadi hancur lebur disusul jatuhkan korban nyawa. Tsunami telah memberangus.
Akibat badai tsunami di Jepang, akan menjadikan bencana susulan yang akan menggoncang permukaan bumi, khususnya Asia dan Indonesia sangat merasakan imbasnya. Bencana susulan tersebut berupa carut mawutnya perekonomian.
Beberapa pemperhati dunia ekonomi mengatakan bahwa akibat tsunami Jepang, roda perekonomian terpuruk dan sedikitnya tiga tahun kedepan baru bisa dipulihkan. Lapangan kerja bakal banyak yang gulung tikar karena perputaran dana macet akibat bencana.
Seperti info yang diperoleh media ini. Beberapa pengusaha pasir besi di kawasan seputar Kediri kelabakan dan kondisinya sangat kritis, dana milyaran dari penjualan pasir besi ke Jepang tak bisa dipastikan kapan diperoleh. Bahkan mungkin bakal gigit jari.
Sementara itu, dari sektor otomotif dan elektronik ber label Jepang, Beberapa merek dadang yang produknya laris manis di Indonesia, sangat menghantui para distributor atau kepanjangan perusahaan asal Jepang tersebut.
Babak belur dunia industri dan yang terkait dari Jepang dan beredar luas selama masa krisis yang bisa memakan waktu sedikitnya diperkirakan tiga tahun tak menutup kemungkinan muncul 'moneter jilid yang kesekian' Sementara itu pruduk industri asal Cina bisa menggantikan keperadaan produk Jepang.
Kondisi demikian, saat ini Indonesia yang kebanjiran produk asal Cina akan semakin membludak jumlahnya. Ini bisa dikatakan Bendana tsunami Jepang membuka pintu gerbang bisnis negeri Cina semakin jaya.

Bendera Putih Untuk Perekonomian
Badai tsunami Jepang (disusul Irian Jaya) merupakan tantangan berat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jilid dua ini. Betapa tidak, mau tidak mau nasip warga Irian Jaya yang ditimpa tsunami harus segera dipulihkan.
Sementara itu beberapa bidang industri melangami kerapuhan, khususnya suku cadang otomotif dan elektronik maupun bahan tambang yang selama ini bermitra dengan rekanan dari Jepang nasipnya semakin tak menentu. 
Sehingga ancaman PHK untuk kali kesekian akan kembali terjadi dan mendapat 'bumbu' berupa demo digelar dimana-mana yang tak menutup kemungkinan akan menjadi sarana penyaluran 'perang politik' menyambut Pil Pres mendatang maupun pemilihan kepala daerah dan kalangan dewan. 
Moment kehancuran perekonomian yang mungkin bakal melanda Indonesia sedikitnya tiga tahun sejak saat ini, klop sudah dengan pesta demokrasi yang tiga tahun kedepan bakal ramai digelar. Siapa yang memanfaatkan dan apa yang terjadi tentunya menjadi PR Kepolisian RI untuk melakukan antisipasi meredam gejolak dari bara sekam yang saat ini siap menyala.
Belum lama ini, Menteri Keuangan RI Agus Martowardojo juga cemas, Martowardoyo menghawatirkan keberadaan perekonomian Jepang akibat bencana alam tsunami yang sedang melemah, sehingga membuat lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat utang menjadi negatif. Ini dapat mengakibatkan pemulihan negara tersebut berlangsung lambat. 
Martowardojo mengatakan "Jepang itu butuh dana untuk rekonstruksi dan rehabilitasi, itu kita paham. Tapi, kita juga tahu kondisi Jepang itu peringkatnya kan baru diturunkan satu atau dua bulan terakhir ini," ujarnya.
Ditulis oleh : Bambang.WS (Dari berbagai sumber).

Senin, 14 Maret 2011

Jalan Rusak Parah, Itu Kini Dicor Semen

Kediri, Hapra Indonesia - Jalan ke arah Jombang yang menghubungkan antara Desa Plemahan sampai dengan Desa Mojoayu Kecamatan Plemahan yang berbatasan dengan Kecamatan Kunjang mengalami kerusakan berupa berlubang dan mayoritas mengalami kerusakan bagian sebelah kiri.
Jalan tersebut sangat penting, selama ini banyak pengendara yang tidak nyaman ketika melintas dijalan tersebut, apalagi pada malam hari sangat berbahaya karena gelap tidak ada penerangan lampu, kalau tidak waspada pengendara akan mengalami kecelakaan, pasalnya banyak jalan yang berlubang dan hancur.
Selama ini banyak terjadi kecelakaan disepanjang jalan tersebut, karena kesal dan belum adanya penangganan dari instansi terkait, maka warga setempat sempat menanam pohon pisang di bahu jalan yang rusak. 
Tetapi jalan yang mengalami kerusakan lebih dari enam bulan tersebut dan pernah ditanami pohon pisang sebagai ujud protes dari warga, tanaman pisang telah dicabut dan jalan dicor dengan semen.
Dari beberapa nara sumber menduga kerusakan lanan tersebut karena saat dilakukan pembangunan dahulunya tidak sesuai bestek. Akibatnya menjadi rusak sebelum waktunya. (Cah).

Galian C 'Makan Bengkok Desa ?


Kediri, Hapra Indonesia-  Galian C yang ada ada di Desa Kuwik Kecamatan Kunjang sudah hampir setahun berlangsung dan ironisnya galian C tersebut izinnya baru keluar dari kantor KPPT sekitar beberapa minggu ini. 
Dari dan informasi dan penelusuran media ini di dapat didapat keterangan dari beberapa pihak bahwa izin dari KPPT baru saja keluar beberapa minggu yang lalu.
Menurut Bowo orang yang selama ini mengkoordinir kendaraan untuk pengangkutan galian c tersebut, mengatakan bahwa dirinya hanya menyediakan armada atau kendaraan,”Yang lainnya, saya tidak tahu, karena yang izin ngurus pak Safii” ujarnya.
Masih menurut Bowo bahwa sepengetahuannya pihaknya sudah teken kontrak dengan Sufii terkait pengadaan pasir, namun sayang Bowo tidak menyebut berapa nominal dan berapa lama kontrak tersebut.
Bowo juga mengeluhkan adanya beberapa oknum yang mendatangi lokasi untuk kepentingan tertentu, ”Nggak tahu ada banyak orang tertentu yang mendatangi kita, ada polisi, dari media, LSM bahkan petugas Satpol PP. 
Menurutnya, ada enam orang yang datang pakai mobil dinas untuk minta “jatah” “keluh Bowo tanpa penjelasan lebih lanjut.
Sementara itu Safii saat dikonfirmasi media ini di kediamannya terkait galian C yang katanya izinnya atas namanya, Safii tidak membantah, ”Izin galian c sudah ada” kata mantan Kades Kuwik mantap.
Lebih lanjut Safii mengatakan bahwa lahan untuk galian C tersebut luasnya satu hektar lebih, sedangkan bos para penambang galian C ada beberapa orang, ”Itu ada beberapa orang saya juga tidak hafal, dulu ada pak Hadi, tapi sekarang sudah ke orang lain” tutur mantan Kades Kuwik yang menjabat 32 tahun tersebut.
“Izinnya memang atas nama saya, tetapi orang yang mengali galian C tersebut saya kurang tau, karena ganti ganti orang” ungkap suami Kades Kuwik sekarang Purwaningtyas.
Saat disinggung tentang bengkok desa yang “termakan” galian tersebut, Sufii membantah, ”Tidak benar itu, bengkok itu belum di gali kok, memang rencana mau di ratakan saja, karena datarannya terlalu tinggi, letaknya khan dekat dari kali sekitar seratus meter” jelas Safii.
Sementara itu Camat Kujang Imron ketika ditanya terkait galian C yang ada di wilayah kerjanya yang ada di Desa Kuwik, mengatakan terkait galian C adalah menjadi urusan dari Pemkab Kediri (izin KPPT red).
Ketika disinggung bengkok desa yang digali, Camat Imron langsung bereaksi, ”Kalau itu nanti kita cek, nanti saya panggil kadesnya (Kades Kuwik red), apa benar bengkok desa telah digali, kalau itu wewenang kita” tandas mantan Plt Camat Gampengrejo ini.
Dikatakan pula “Pada dasarnya kita tidak keberatan adanya galian C, asal tidak merusak lingkungan” pungkas Imron.
Proses pengurusan perizinan yang memberikan izin untuk galian C di Kuwik diduga penuh penyimpangan karena dalam persyaratan perizinan adalah adanya koperasi bagi para pekerja di galian C tersebut.
Menurutnya pula, hal itu belum dipenuhi oleh para pengelola galian C di Kuwik, tetapi pihak KPPT dengan mudah memberikan izin galian C di Kuwik.
Sedangkan disisi lain pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri tutup mata terhadap kendaraan yang mengangkut pasir galian c yang jauh dari ketetapan dari izin yang telah di keluarkan.
Izin dari tonase pemuatan adalah 5 ton, tetapi kenyataannya jauh dari ketentuan, armada mengangkut diatas 5 ton dan itu dapat merusak jalan, dan kalau jalan rusak siapa yang bertanggung jawab ?. (Cah).  

Kamis, 03 Maret 2011

Turonggo Mego Budoyo

Dari Sumberejo Mewarnai Wisata Kebutuhan Kediri
Kesenian jaranan adalah salah satu kekayaan budaya yang kita punyai untuk itu kita wajib menjaga,  melestarikan sekaligus mengembangkan kesenian jaranan ini, demikian kepala kata kepala Desa Sumberejo kecamatan Ngasem Hartoyo saat di kunjungi hapraindonesis di kediamannya terkait pandangannya mengenai kesenian jaranan beberapa hari yang lalu. 
Hartoyo yang didampinginya Ketua BPD (Badan Pemusyaratan Desa) desa Sumberejo Sugeng mengatakan bahwa kehadiran kesenian jaranan Turonggo Mego budoyo didesanya akan mengisi kekayaan kesenian yang ada ddi desanya dan hal itu adalah hal yang sangat positif. 
“Keberadaan Seni Jaranan Turanggo Mego Budayo di desa tersebut, baik Hartoyo maupun Sugeng berharap generasi muda di desanya dapat menyalurkan bakat, seni serta kreatifitasnya” Ujarnya. 
“Dengan berlatih dan mendapat pembinaan, keberadaan Seni Jaranan Turanggo Mego Budayo akan dapat mengangkat dan mengharumkan nama Desa Sumberejo” Harapnya. 
Hartoyo juga menyadari bahwa untuk mewujudkan kesenian jaranan membutuhkan dana yang besar apa lagi untuk mengembangkannya, karena personil dari kesenian Jaranan yang banyak, juga peralatan dari gamelan dan kelengkapan lain memerlukan dana yang tidak sedikit. 
Untuk itu menurut Hartoyo dibutuhkan seorang tokoh yang dapat mengangkat kesenian jaranan tersebut, karena dengan biaya besar dan di tangani dengan baik maka akan dapat mengangkat nama desa dan Kediri pada umumnya. 
Kesenian jaranan sangat di gemari oleh masyarakat dari segala usia dan golongan masyarakat, dan terakhir Hartoyo atas nama warga desa Sumberjo mengucapkan terima kasih atas bergabungnya kesenian Jaranan Turonggo Mego Budoyo ke desa Sumberejo dan berharap kesenian jaranan Turonggo Mego Budoyo dapat sukses dan berjaya. Selain itu perhatian Pemkab Kediri, khususnya Dinas Pariwisata Seni dan budaya (Dinas Parsebud) bisa menyalurkan seni jaranan segai salah satu ‘menu’ sajian kunjungan wisata di Kabupaten Kediri. (GALUH/C@HYO/WEST).
Berita Terkait

Turonggo Mego Budoyo

Hadir Melengkapi Pelestari Budaya
Seni Jaranan, salah satu kesenian asli Kediri yang lagir terkait sejarah keberadaan kerajaan di Kediri saat ini harus dipertahankan jangan sampai punah dan jangan sampai kesenian jaranan diaku pihak lain, terutama dari luar negeri. 
 Hadirnya Seni Jaranan Turangga Mega Budayo dari Desa Sumberejo Kecamatan Ngasem Kediri diharapkan dapat menjadi penampung generasi muda yang berjiwa seni dan peduli kelestarian seni budaya asli Kediri, khususnya warga setempat.

Kediri, hapraindonesia - Kesenian jaranan, dari masa ke masa mengalami perpembangan pasang surut. Saat ini kesenian jaranan telah menyebar dan layah sebagai hiburan berbagai keperluan yaitu dari kegiatan ‘bersih desa’ hingga untuk hajatan khitanan maupun manrten.
 Kalau ada pertanyaan, apakah kesenian jaranan seperti Turangga Mega Budaya dan lainnya adalah jenis kesenian baru dan berkembang sebagai kesenian jenis tontonan yang mengandung unsur magis ? mungkin jawabnya adalah Kesenian Jaranan adalah semi yang telah lama adanya.
 Seperti data yang dihimpun Hapra Indonesia dari berbagai sumber, Seni jaranan ternyata mulai muncul sejak abad ke 10 Hijriah. Tepatnya pada tahun 1041. atau bersamaan dengan kerajaan Kahuripan dibagi menjadi 2 yaitu yaitu bagian timur Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan dan sebelah Barat Kerajaan Panjalu atau Kediri dengan Ibukota Dhahapura.
 Raja Airlangga memiliki seorang putri yang bernama Dewi Sangga Langit. Dia adalah orang Kediri yang sangat cantik, sehingga tak heran saat itu banyak sekali yang terpikat dan melamar, maka Dewi Sangga Langit mengadakan sayembara.
 Para pelamar yang ingin menjadikan Dewi Sangga Langit (Songgo Langit) semuanya sakti dan memiliki kekuatan olah kanuragan ataupun ilmu yang tinggi. Dewi Songgo Langit sebenarnya tidak mau menikah dan dia Ingin menjadi petapa saja. 
 Prabu Airlangga memaksa Dewi Songgo Langit Untuk menikah. Akhirnya dia mau menikah dengan satu permintaan. Barang siapa yang bisa membuat kesenian yang belum ada di Pulau Jawa dia mau menjadi suaminya.
 Diantara yang ‘kepuncut’ atau tertarik dan ingin menikahi Dewi Songgo Langit adalah Klono Sewandono dari Wengker, Toh Bagus Utusan Singo Barong Dari Blitar, Kalawraha seorang adipati dari pesisir kidul, dan 4 prajurit yang berasal dari Blitar. 
 Untuk dapat mempersunting Dewi, mereka berangkat menuju Kediri untuk mengikuti sayembara dan berharap akan menjadi pemenangnya. Mereka-pun bertemu dijalan dan bertengkar dahulu sebelum mengikuti sayembara di kediri. Dalam peperangan itu dimenangkan oleh Klana Sewandono atau Pujangganom. 
 Dalam peperangan itu Pujangganom menang dan Singo Ludoyo kalah. Pada saat kekalahan Singo Ludoyo itu rupanya singo Ludoyo memiliki janji dengan Pujangganom. Singa Ludoyo meminta jangan dibunuh. Pujangganom rupanya menyepakati kesepakatan itu. Akan tetapi Pujangganom memiliki syarat yaitu Singo Barong harus mengiring temantenya dengan Dewi Sangga Langit ke Wengker.
 Singkatnya, Dewi Songgo Langit dalam iringan pengantin meminta diiringi oleh jaran-jaran dengan melewati bawah tanah dengan diiringi tetabuhan  alat musik yang berasal dari bambu dan besi. 
 Tentang iringan musik jaranan sekarang, alat dari besi dan dari bambu tetap digunakan, yaitu kenong dan terompet.  Sedang jika di napak tilas perjalanan jaranan, lokasi jperjalanan mengiringi temantenya Dewi Songgo Langit dengan Pujangganom itu.
 Yang saat itu Singo Ludoyo beranggapan bahwa dirinya sudah sampai ke Wengker, tetapi ternyata dia masih sampai di Gunung Liman. Dia marah-marah pada waktu itu sehingga dia mengobrak-abrik Gunung Liman itu dan sekarang tempat itu menjadi Simoroto.
 Akhirnya sebelum dia sampai ke tanah Wengker dia kembali lagi ke Kediri. Dia keluar digua Selomangklung. Sekarang nama tempat itu adalah selomangkleng.
 Karena Dewi Sonmggo Langit sudah diboyong ke Wengker oleh Puijangganom dan tidak mau menjadi raja di Kediri, maka kekuasaan Kahuripan diberikan kepada kedua adiknya yang bernama Lembu Amiluhut dan Lembu Amijaya. Setelah Sangga Langit diboyong oleh Pujangganom ke daerah Wengker Bantar Angin, Dewi Sangga Langit merubah nama tempat itu menjadi Ponorogo
 Menelisik sejarah perjalanan tersebut, nyatalah bahwa seni jaranan usianya lebih tua dibanding dengan kesenian Reog Ponororo yang sejarahnya juga tak dapat dipisahkan dengan Kediri.
 Sejak saat itu, untuk mengenang perjalanan saat boyongan ke Wengker, Dewi Sangga Langit dan Klana Sewandana dikarak oleh Singo Barong. Pengarakan itu dilakukan dengan menerobos dari dalam tanah sambil berjoget. maka secara turun temurun dipertahankan.
 Jadi keberadaan kesenian jaranan adalah upaya leluhur mengenang sayembara yang diadakan oleh Dewi Songgo Langit dan Pernikahanya dengan Klana Sewandono atau Pujangga Anom inilah masyarakat kediri membuat kesenian jaranan. 
 Sedangkan di Ponorogo Muncul Reog. Dua kesenian ini sebenarnya memiliki akar historis yang hampir sama. Seni jaranan ini diturunkan secara turun temurun hingga sekarang ini. 
 Karena menilik bagaimana sesungguhnya seni jaranan ada, maka perlu dilestarikan dan dipertahankan, jangan sampai ada yang mengaku bahwa seni jaranan milik para penjiplak, khususnya dari luar negeri seperti yang dialami Seni Reog Ponorogo yang di klaim milik penjiplak.
 Seni jaranan, sebuah pentuk kesenian tontonan, dalam aksi pertunjukkan  penari bakal terus menunggang kuda kepang dan bertingkah seolah-olah si jaran kepang hidup. Awalnya semua menari teratur dan bergoyang seperti kuda mengikuti ritme musik. 
 Setelah beberapa saat, mendadak penari kesurupan dan mulai seperti kerasukan kuda. Mereka berlari, melompat, dan berperilaku sama dengan kuda. Ada yang cukup kalem, tapi kebanyakan jadi liar. Mereka meminum banyak air, menelan daun pisang, kembang, dan gabah, layaknya kuda sungguhan.
 Dalam perkembanganya kesenian jaranan kita akui telah mengalami pasang surut. Hal ini disebabkan kondisi social masyarakat yang sudah berubah dalam memaknai dan mengambangkan jaranan. dari tahun-ke tahun jaranan mulai berubah dari yang sifatnya tuntunan menjadi tontonan dan yang paling menarik adalah jaranan sebagai alat untuk menarik simpatisan dan untuk pengembangan pariwisata.
 Saat digelar kampanye pencalonan, tak jarang kandidat menghadirkan seni jaranan untuk mendatangkan masa. Hal ini karena musik jaranan bertalu-talu terdengan dari kejahuan akan bisa menarik untuk hadir dan menyaksikan, sehingga kedatangan warga diharapkan bisa menambah ‘poin’ kandidat yang mengundang ketika detik-detik pemilihan berlangsung.
  Dinas Pariwisata dan ornamen dilembaga Bidang Kesenian yang ada, tentunya tak akan tinggal diam. Kesenian Jaranan adalah produk asli Kediri peninggalan para leluhur harus dipertahankan dan dikembangkan.
 Seni jaranan yang banyak bermunculan di kediri seperti Turangga Mega Budaya, misalnya. perlu adanya pembinaan dan pengarahan, hal ini karena seni jaranan yang memiliki nilai historis bisa dijadikan ‘suguhan’ wisata manca negara.
 Menurut salah seorang seniman Sandradekta Surabaya yang kini menetap di Kediri, mengatakan bahwa pada jaman Departemen Penerangan (Deppen) dan Bidang Kesenian masih satu atap, pembinaan kesenian sangat serius untuk disajikan sebagai tontonan kepada wisatawan.
 Hal itu karena saat itu untuk membina, mengarahkan dan menyalurkan kesenian tradisional ditangani dalam seatap. Ketika Deppen dan Bidang Kesenian berpisah, Depen saat itu (sekarang Kominfo-Red) masih menggunakan kesenian dengan bumbu propagandan pembangunan.
 Saat ini, Keberadaan Agus mantan Kepala Taman Budaya Jawa Timur selaku Kepala Dinas Pariwisata, dalam bidang kesenian bukan wajah baru dan sangat getol dalam membertahankan kesenian untuk ‘dijual’ sebagai produk sajian wisata.(Luh/Cahyo)


Info Pilihan

  © HAPRA INDONESIA Media Group ...Berani.Cerdas . Realistis

Ke : HALAMAN UTAMA